Balada Sang Panglima (Puisi) - Hallo sahabat Dev-Create, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Balada Sang Panglima (Puisi), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Bacaan Ringan,
Artikel sekedar kata-kata, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Balada Sang Panglima (Puisi)
link : Balada Sang Panglima (Puisi)
Hati bertugas menerima sinyal (info dari Allah) untuk diri kita, kemudian hati kita menyampaikan info tersebut kepada otak kita (pikiran) sebagai panglima untuk mencarikan solusi dalam menjalankan info dari Allah, sementara bila otak sudah menemukan solusi maka otak akan menggerakkan raga sebagai pelaksana lapangan dalam kehidupan diri kita.
semoga bermanfaat. sumber
Anda sekarang membaca artikel Balada Sang Panglima (Puisi) dengan alamat link https://dev-create.blogspot.com/2012/08/balada-sang-panglima-puisi.html
Judul : Balada Sang Panglima (Puisi)
link : Balada Sang Panglima (Puisi)
Balada Sang Panglima (Puisi)
Karya Muhammad IrfanSesosok panglima
Yang Terbuang dari kejayaan
terus betjalan Menyusuru jalan kecil kehidupaN
Dari penyesalan ke sinar harapan
Yang berliku menanjak penuh terjal
Sang Pnglima terus berjalan dengan kepasrahan
Tersandung tertatih tak peduli
Jalan berliku terjal dan menanjak
Ada kalanya datar dan nyaman
Terus mewarnai jalan-jalan yang dilaluinya
Persimpangan Jalanpun tampak
Panglima terbuang harus memutuskan
Untuk sinar baru yang di harapkan
Tiada lamaa Panglima memilih jalanan
Lalu berjalan menanjak menghampiri pintu
Di pintu itu Panglima berjumpa
Penjaga yang kuat raksasa
Yang siap sedia menghunskan pedangnya
Tiada gentar Panglima melawan
Tiada kuat Panglima kesakitan
Panglima pun tiada kuat membela diri
Merasa bimbang merasuk hati
Menyerahkah atau berjuang sekali lagi
Walau mungkin harus hancur sampai mati
Hingga ia pun memutuskan menyerah itu hari
Panglima berpikir bahwa itu bukan jalanku
Seakan dinia mencerca keputusan hina itu
Panglima berbalik mencari jalan lalu
Tiada takdir akan benar memutuskan
Tiada selalu sulit itu sinar silau harapan
Segera jalan lebih datar Panglima tiba
Dengan penjaga kuat terus bersedia
Tiada gentar saling menjabut pedangnya
Duel sengit tak terhindarkannya
Dengan separuh nafas celah terbuka
Terlukalah penjaga pintu kedua
Mendobraklah pangeran pintu gerbang
Sekencang-kencangnya tiada ingin lagi gagal
Terbuka dan masuklah sinar baru
Melewatilah panglima kecelah itu
Tiada kira bernafas lega Sang Panglima
Panglima perjalanan belumlah usai
Sedikit waktu digunakannyalah mengatur strategi
Setelah bernafas dan melangkah lagi
Untuk bertarung mengalahkan berkali-kali
Hanya melangkah menatap satu misi.
Dalam diri kita ada dua hal yang sangat dominan dalam menggerakan langkah-langkah kita, yaitu hati dan pikiran, kedua-duanya dapat menjadi pemimpin dalam diri kita yang siap memberikan informasi atau perintah pada raga kita untuk bertindak.. tetapi mana yang paling layak bagi anda untuk menjadi pemimpin dalam diri kita, hati atau pikiran?
Menurut saya yang layak menjadi peminpin adalah hati, pikiran menjadi panglima dan raga menjadi pelaksana.Hati bertugas menerima sinyal (info dari Allah) untuk diri kita, kemudian hati kita menyampaikan info tersebut kepada otak kita (pikiran) sebagai panglima untuk mencarikan solusi dalam menjalankan info dari Allah, sementara bila otak sudah menemukan solusi maka otak akan menggerakkan raga sebagai pelaksana lapangan dalam kehidupan diri kita.
semoga bermanfaat. sumber
Pesan/kandungan :
- setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan
- walaupun demikian, setiap orang harus berani bangkit dari kegagalan itu
- dalam hidup akan selalu ada pilihan
- Hiduplah dengan pilihan yang terbaik, kalau kau gagal dalam pilihan tersebut, tak apa , mungkin bukan jalan takdirmu, karena takdir ditentukan saat pengambilan keputusan, maka ambilah pilihan sesuai bakat dan nuranimu.
- Pilihlah apa yang kau bisa dan bertarunglah sampai kau memenangkan pertempuranmu.
- karena hidup adalah pertarungan
- tetaplah fokus pada tujuan.
Demikianlah Artikel Balada Sang Panglima (Puisi)
Sekianlah artikel Balada Sang Panglima (Puisi) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Balada Sang Panglima (Puisi) dengan alamat link https://dev-create.blogspot.com/2012/08/balada-sang-panglima-puisi.html